Indonesia Jamin Aman Tim Malaysia
Jakarta, Pelita
Tuan rumah Indonesia, dalam hal ini Diknas dan pihak Panpel, menjamin aman kontingen Malaysia untuk datang ke Jakarta dalam rangka penyelenggaraan Asean Primary School Sport Olympiad (APSSO) pada tanggal 6 sampai 10 November mendatang.
Kami menjamin aman bagi tim Malaysia untuk datang ke Jakarta. Mereka tak perlu ragu, kata Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Departemen Pendidikan Nasional, Prof Suyanto PhD di Jakarta, Selasa (11/9).
Hal itu dikatakan Suyanto ketika ditanya tentang keraguan kontingen Malaysia untuk ambil bagian pada APSSO I yang mempertandingkan empat cabang olahraga bagi anak sekolah seusia SD, dimana hingga kini mereka belum menyampaikan konfirmasi keikut-sertaannya, padahal Malaysia adalah negara yang pertama menyatakan partisipasinya, juga berminat menjadi tuan rumah penyelenggaraan kedua nanti.
Mereka memang belum menyampaikan konfirmasinya tentang cabang olahraga yang diikuti. Ini berkaitan dengan kasus pemukulan wasit nasional kita disana yang berbuntut menjadi isu politik, ujar Suyanto ketika menerima panitia penyelenggara APSSO yang diketuai Drs. Yusuf Rizal.
Dari delapan negara anggota ASEAN yang menyatakan ambil bagian, terekapitulasi 226 jumlah atlet peserta ke pihak Panpel, kecuali dari Malaysia. Tiga negara yang tak bisa ikut adalah Laos, Kamboja dan Timor Leste. Sedang negara yang telah memastikan atletnya adalah Indonesia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Thailand, Myanmar dan Vietnam.
Indonesia akan menurunkan jumlah kontingen terbesar, 94 atlet. Sementara Singapura, Filipina, Vietnam dan Brunei masing-masing 24 atlet, sedangkan Thailand dan Myanmar masing-masing 18 atlet. Beberapa negara belum menyertakan atletnya di cabang bridge karena olahraga itu belum dikembangkan di sekolah-sekolah dasar mereka. Selain bridge, tiga cabang yang dipertandingkan adalah sepakbola, catur dan atletik.
Indonesia sendiri akan mengikutkan tiga tim di setiap cabang olahraga, termasuk cabang bridge yang dalam event pertama ini baru dieksibisikan. Untuk sementara total peserta yang sudah tercatat 226 orang, ujar Yusuf Rizal dari Yayasan Porgaki.
Indonesia akan menurunkan komposisi tiga tim di tiap cabang, terdiri dari Tim Resmi, Tim Mandiri dan Tim Tuan Rumah. Tim resmi terdiri dari para atlet juara pertama lomba/pertandingan olahraga siswa SD tingkat nasional tahun 2007, sedangkan Tim Mandiri dan Tim Tuan Rumah dibentuk dari hasil seleksi juara 2, 3 dan harapan pada lomba tingkat nasional 2007, disamping hasil seleksi Kejurnas yang diselenggarakan oleh masing-masing cabang.
Ada kejuaraan-kejuaraan yang digelar oleh Diknas setiap tahunnya yang menjadi ajang pembinaan dan seleksi atlet untuk tim kita. Sedangkan pelatihnya ditunjuk oleh masing-masing PB. Mereka (atlet) yang terpilih adalah yang terbaik pada kejuaraan yang digelar oleh Diknas pada bulan Agustus lalu, ujar IGK Manila, salah seorang anggota tim pemandu bakat tim Indonesia.
Sebagai tolok ukur keberhasilan pembinaan dan pengembangan olahraga di SD dengan eksistensi penyelenggaraan lomba/pertandingan yang digelar Diknas, pada tahun 2007 terdapat 1.386 atlet berasal dari 33 propinsi mengikuti 12 cabang olahraga. Bahkan sebelumnya pada tahun 2006 dan 2005, tercatat 1.560 atlet dari 30 propinsi. Jumlah ini meningkat drastis dan sangat signifikan dari tahun ke tahun sejak 1999/2000.
Sampai tahun 2007 ini telah dibentuk 1.998 klub olahraga SD di seluruh Indonesia oleh pusat dan Daerah. (vic)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar